7 Cara Cegah Obesitas

Bahaya obesitas memang tidak main-main. Mulai dari mengurangi rasa percaya hingga risiko penyakit berbahaya. Jangan santai saja, cegah obesitas dengan beberapa tips berikut ini.

1. Konsumsi lebih sedikit lemak "jahat" dan lebih banyak lemak "baik".
   Tidak semua lemak itu buruk. Sebuah Studi 2017¹ menunjukkan bahwa asupan lemak makanan sehat, seperti lemak tak jenuh ganda, dapat meningkatkan kadar kolesterol dan mengurangi risiko obesitas.
   
   
2. Kurangi konsumsi makanan olahan dan bergula
   Menurut studi 2016² yang diterbitkan dalam The American Journal of Clinical Nutrition, konsumsi makanan olahan dan ultra-olahan dikaitkan dengan risiko obesitas yang lebih tinggi karena bisa mendorong makan berlebihan.
   
   
3. Makan lebih banyak porsi sayuran dan buah-buahan
   Buah-buahan dan sayuran memiliki kandungan air dan serat yang tinggi sehingga rendah kalori dan tinggi energi. Perbanyak sayuran dan buah segar untuk mengurangi risiko makan berlebihan.
   
   
4. Makan banyak serat makanan
   Serat makanan berperan penting dalam pemeliharaan berat badan. Penuhi kebutuhan serat harian, kalau perlu minum Nutrilite^TM Hi-Fiber, yang mengandung 4 gram serat yang terdiri dari serat larut dan serat tidak larut yang baik untuk kesehatan pencernaan dan dapat menurunkan kadar kolesterol.
   
   Nutrilite^TM Hi-Fiber Powder merupakan perpaduan unik dari 3 sumber alami serat larut (ekstrak chicory, guar gum, dan maltodextrin), sehingga efektif dan aman membantu menjaga sistem pencernaan.
   
   
5. Konsumsi makanan dengan indeks glikemik rendah
   Makanan rendah Indeks glikemik (GI) dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil. Menjaga kadar glukosa darah tetap stabil dapat membantu pengelolaan berat badan.
   
   
6. Olahraga secara teratur
   Lakukan aktivitas aerobik minimal 60 menit setiap hari, lebih bagus lagi jika digabung dengan program latihan. WHO merekomendasikan latihan beban yang melibatkan semua otot utama setidaknya dua kali seminggu.
   
   
7. Kelola stres
   Stres dapat memicu respons otak yang mengubah pola makan dan menyebabkan keinginan untuk makan makanan berkalori tinggi. Mengonsumsi terlalu banyak makanan berkalori tinggi dapat berkontribusi terhadap berkembangnya obesitas.

Sumber:

¹https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5577766/

²https://www.ncbi.nlm.nih.gov/p...